Senin, 07 Juli 2008

INDAHNYA MENUJU KERIDLOAN

"Ummi...ummi...belikan adik mobil-mobilan'', panggil bocah laki-laki sambil merengek-rengek kepada ibunya. ''Adik, nggak boleh begitu, khan ummi belum punya uang adik nggak boleh nakal. Yuk mainan sama mbak'', ajak kakaknya sambil meambonceng sang adik bermain dihalaman. Heh......Alhamdulillah, ya Alloh Engkau telah mengaruniakan kepada kami anak-anak yang manis dan menyenangkan hati,'' gumam ibu muda dengan dua putra itu sambil menghela nafas ringan.
Ibu Muthi'ah namanya, ia bekerja sebagai penjahit untuk ikut membantu suaminya yang hanya seorang kuli. Memang kehidupannya sangat sederh ana. Mereka mendiami sepetak tanah dengan rumah bambu. Namun kesederhanaan itu tidak membuat keluarga kecil itu berputus asa dan selalu baerusaha. Bukankah Alloh SWT telah mentakdirkan kehidupan di dunia ini dengan bermacam model dan selalu berpasangan. Ada kaya ada miskin, ada laki-laki ada perempuan, ada susah ada senang. Semua itu sudah sunnatulloh. Kekayaan baginya hanyalah ujian, kalau tidak dapat menggunakan dan mensyukuri maka akan membawa sakit dalam hidup si empunya. Dan kemiskinan juga ujian karena miskin harta tidaklah menjadi penghalang baginya untuk senantiasa ingat, berusaha dan memohon kepada Robnya. Di belahan bumi ini memang ada sebagian hamba yang dimudahkanrizkinya dan ada yang dengan susah payah mendapatkannya. Tergantung bagaimana hamba itu menjemputnya dengan jalan halal ataukah haram. Itulah yang sering ia dengar dari kajian ustadz kondang Aa Gym. Dalam hati ia ingin mengubah keadaan yang ada pada dirinya. Tak bosan dari manapun pengajian ia datangi untuk menambah ilmu, tak henti senantiasa tadarus setiap hari, dan mengajarkan kebaikan dan kemuliaan pada kedua belahan hatinya. Tak terasa air mata senantiasa menetes, tiap kali usai sholat, tak lupa ia sisipkan doa untuk suami tercinta. Ya Alloh... kalau saat ini kami miskin harta kayakanlah iman kami, jadikanlah rahmatMu di dalamnya. Karena Engkau Maha Berkehendak.''
Tok....tok.....tok.....Assalamu'alaikum, suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. ''Wa'alaikum salam, Abi sudah pulang ,'' sambut sang istri sambil membukakan pintu sembari mencium tangan suaminya yang pulang kerja.
Sore itu keluarga yang berbahagia itu berkumpul. Abi yang selesai sholat berjama'ah di masjid mengajak kedua putranya untuk belajar dan umi Muti menyelesaikan tadarusnya. Dug......dug......dug..... Allohu akbar...Allohu akbar........ Terdengar adzan Isya' dari kejauhan. Segera sang ayah kembali ke masjid. Dan begitulah aktivitas yang selalu dilakukan oleh keluarga utu. Mereka tak ingin menyiakan waktu, tak lupa gunakan selebihnya untuk bersilaturrahim ke sanak saudara.
Ya.... Alloh limpahkanlah rahmat Mu kepada keluarga itu. Dan jadikanlah pula keluarga-keluarga saudara kami menjadi keluarga yang senantiasa ingat kepada Mu. Dunia hanyalah tipu daya. Janganlah jadikan dunia menguasai hati kami. Kami rindu akan senyum Mu
dan berharap penuh akan ridlo Mu.

Tidak ada komentar: